”Sesungguhnya kami telah jadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, karena Kami hendak memberi cobaan kepada mereka, siapakah di antara mereka yang paling baik amalnya.” (QS Al-Kahfi [18] : 7)
Ada tiga golongan manusia dalam menghadapi musibah :
Pertama, orang yang menganggap bahwa musibah adalah azab kepadanya. Sehingga, dia selalu merasa sempit dada dan selalu mengeluh.
Kedua, orang yang menilai bahwa musibah adalah sebagai penghapus dosa. Ia tidak pernah menyerahkan apa-apa yang menimpanya kecuali kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Ketiga, orang yang meyakini bahwa musibah adalah ladang peningkatan iman dan takwanya.
Orang yang seperti ini selalu tenang serta percaya bahwa dengan musibah itu, Allah Azza wa Jalla menghendaki kebaikan bagi dirinya.
Musibah yang berarti segala yang menimpa pada sesuatu baik berupa kesenangan maupun kesusahan, Namun umumnya dipahami musibah selalu identik dengan kesusahan.
Padahal, kesenangan yang dirasakan pada hakikatnya musibah juga. Dengan musibah, Allah Subhanahu Wa Ta'ala hendak menguji siapa yang paling baik amalnya.
Sumber : http://www.facebook.com/pages/Belajar-Dzikir-TQN-Suryalaya/245939602105170
No comments:
Post a Comment