Tuesday, July 4, 2017

dalil shalat sunnah dhuha


Dalil Shalat sunnah Dhuha

Shalat Sunnah Dhuha merupakan shalat yang waktu pelaksanaannya setelah terbit matahari sampai menjelang shalat Dzuhur. Minimal Shalat Dhuha adalah 2 rakaat dan paling banyak 8 rakaat.

Shalat dhuha minimal dilaksanakan 2 raka’at, dan yang baik adalah 4 rakaat sedangkan sempunanya adalah 6 raka’at, dan yang paling utama adalah ukuran maksimal yaitu 8 rakaat

Shalat Dhuha mempunyai manfaat karena shalat dhuha ini mendatangkan banyak rezeki bagi pelakunya, memperpanjang umur, melancarkan rezeki untuk suami, dll

Untuk dua rakaat shalat dhuha dapat dimulai dengan niat : Ushalli sunnatad dhuha rak’ataini lillahi ta’ala. Aku niat shalat dua dua raka’at karena Allah.

Di bawah ini merupakan Dalil Al-Quran tentang Shalat Sunnah Dhuha 

  1. Carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi.(QS. Al-Qashas: 77)

  2. "Siapa yang menginginkan kehidupan dunia dan perhiasannya maka akan Kami berikan imbalan amal mereka di dunia dan tidak dikurangi. Mereka itulah orang-orang yang hanya akan mendapatkan neraka di akhirat dan terhapuslah segala yang telah mereka lakukan dan batal perbuatan yang telah mereka lakukan."(QS. Hud: 15 16).

Di bawah ini merupakan Dalil Hadits tentang Shalat Sunnah Dhuha 

  1. Hadits Qudsi, dari Abi Darda’ dan Abi Dzar dari Rasulullah saw (langsung) dari Allah Tabaraka wa Ta’ala

    “ruku’lah untukku empat rakaat di permulaan hari (pagi), maka Aku akan mencukupimu di sisa harimu”

  2. Di riwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda :

    Barang siapa menjaga shalat dhuha, maka Allah akan mengampunin segala dosanya walaupun sebanyak buih di lautan.

  3. Di riwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda :

    kekasihku itu berwasiat padaku tiga hal pertama puasa tiga hari setiap bulan, kedua dua rakaat dhuha (setiap hari), ketiga shalat witir sebelum tidur.

  4. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengutus sekelompok utusan perang, kemudian utusan ini membawa banyak harta rampasan perang dan pulangnya cepat. Kemudian ada seorang berkata: "Wahai Rasulallah, kami tidak pernah melihat kelompok yang lebih cepat pulang dan lebih banyak membawa ghanimah melebihi utusan ini."

    Kemudian Beliau menjawab:"Maukah aku kabarkan keadaan yang lebih cepat pulang membawa kemenangan dan lebih banyak membawa rampasan perang? Yaitu seseorang berwudlu di rumahnya dan menyempurnakan wudlunya kemudian pergi ke masjid dan melaksanakan shalat subuh kemudian (tetap di masjid) dan diakhiri dengan shalat Dhuha. Maka orang ini lebih cepat kembali pulang membawa kemenangan dan lebih banyak rampasan perangnya."

    (HR. Abu Yala dalam Musnadnya no. 6559, Ibn Hibban dalam Shahihnya no 2535, dan dishahihkan al-Albani dalam Shahih Targhib wat Tarhib 664)
Baca Juga
- Dalil-Dalil Ilmu Fiqih

No comments: